Keutamaan Menghafal Al-Qur’an di Dunia


1.     Mendapat nikmat kenabian dari Allah
Menghafal Al-Qur’an sama dengan nikmat nabian, tapi dia tidak mendapat wahyu.
“ Barangsiapa yang membaca (hafal) Al-Qur’an, maka sungguh dirinya telah memiliki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya “.  (HR.HAKIM)

        Bahkan dibolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap penghafal Al-Qur’an.
“ Tidak boleh seseorang berkeinginan (iri) kecuali dalam dua perkara, menginginkan (iri) terhadap seseorang yang di ajarkan oleh Allah kepadanya Al-Qur’an kemudian dia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaanya. Kemudian dia (tetangga) berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat.” (HR. Al-Bukhari)


2.     Mendapat penghargaan khusus  dari Nabi SAW

Di antara penghargaan yang pernah diberikan nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al-Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang Hafidz Al-Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.
Adalah Nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “ manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al-Qur’an?.” Ketika ditunjukan salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat. (HR. Al-Bukhari)
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para Hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Abu hurairah berkata, “ Rasulullah SAW mengutus sebuah delegasi yang banyak jumahnya. Kemudian Rasulullah mengetes hfalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah duhafal, maka sampailah pada shahabi yang palng muda usianya. Beliau bertanya, “ surat apa yang kau hafal?” Dia menjawab, “ Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al-baqarah.” “benarkah kamu hafal surat Al-Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “benar.” Nabi bersabda, “ berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Tirmizi dan Nasa’i)
  Rasulullah SAW menetapkan bahwa hafizh Al-Qur’an berhak menjadi imam sholat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda, “yang menjadi imam di suatu kaum adalah yang paling banyak hafalanya.” (HR. Muslim)

3.     Menghafal Al-Qur’an merupakan ciri orang yang diberi Ilmu

“ sebenarnya. Al-Qur’an ituadalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zhalim.” (Al-Ankabut[29]:49)

4.     Menjadi keluarga Allah SWT yang berada diatas bumi
“ sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia.”
Para sahabat bertanya. “siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “ para Ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihannya.” (HR.Ahmad)

@Nano_Technology